Minggu, 20 Maret 2016

Review film godzilla

Review Film Godzilla (2014): Masif dan Klasik ala Film Monster Jepang

wp_1_w
Bagi sebagian masyarakat, mungkin tidak terlalu familiar dengan nama “Godzilla”. Lain hal dengan mereka yang menyukai monster raksasa dari Jepang yang satu ini, di mana film pertamanya debut pada tahun 1950an silam dan membawa kesuksesan tersendiri untuk serial film kaiju (dalam bahasa Jepang, monster raksasa).
Sebelumnya, mungkin beberapa dari Anda sempat mengetahui Godzilla dari film versi Amerika yang berjudul sama yang debut pada tahun 1998 lalu. Film Godzilla versi Amerika tersebut, sayangnya, mendapatkan banyak kritik dari fans Godzilla atas perubahan yang terjadi baik pada segi cerita maupun Godzilla sendiri. Kini, dengan mengambil tema dan style langsung dari Godzilla orisinil milik Jepang, hadir kembali sebagai versi reboot dari film tahun 1998 itu. Seperti apakah hasil reboot yang diantisipasi oleh para fans Godzilla tersebut? Perlu diingat juga bahwa review ini kemungkinan besar akan mengandung spoiler.

Bangkitnya Sang Raja Monster

Ken-Watanabe-Dr-Ichiro-Serizawa-Godzilla-2014
Kisah dimulai dengan kunjungan peneliti Ishiro Serizawa (Ken Watanabe) dengan Vivienne Graham (Sally Hawkins) menuju Filipina, tempat di mana terjadi longsor yang sangat dalam secara tiba-tiba di area penambangan. Ketika ditelusuri, mereka menemukan bahwa terdapat dua “kepompong” raksasa yang bersemayam di dalam longsoran tersebut beserta sebuah kerangka raksasa yang telah lama mati di sana. Tidak lama setelah penemuan tersebut, di area nuklir Janjira, Jepang, terjadi aktivitas gempa yang tidak wajar. Aktivitas tersebut menyebabkan longsor di sekitar area tersebut dan menyebabkan Janjira menjadi wilayah terisolasi karena bahaya radiasi nuklir.
Lima belas tahun kemudian, Ford Brody yang merupakan salah satu penghuni Janjira yang berhasil evakuasi dan selamat dari bahaya tersebut, telah hidup dan berkeluarga dengan tenang. Sementara ayahnya, Joe Brody, yang merupakan supervisor dari area nuklir Janjira tersebut, masih mencari penyebab sesungguhnya dari aktivitas gempa yang tidak wajar tersebut hingga kini. Ia meyakinkan anaknya bahwa kejadian lima belas tahun silam tersebut bukan dikarenakan oleh gempa semata, tetapi oleh sesuatu yang lain yang lebih besar dan berbahaya dari sekedar gempa biasa.
Bryan-Cranston-Aaron-Taylor-Johnson-Godzilla-2014
Dan pernyataan Joe pun tepat, karena bencana tersebut dikarenakan bangkitnya monster yang dinamakan “MUTO” dari kepompong yang ditemukan oleh Serizawa di Filipina. Dan MUTO ini mulai beraktivitas kembali setelah lima belas tahun lamanya, sekaligus mulai mengancam keberadaan makhuk hidup di Bumi. Hampir mustahil untuk bisa melawan MUTO ini, akan tetapi Serizawa yakin hanya ada satu makhluk yang mampu melawannya, yaitu sang predator alpha, Godzilla.

Masif, Klasik dan Menegangkan ala Film Monster Jepang

godzilla-2014-08
Hampir semua yang diharapkan setelah melihat berbagai teaser dan trailer ada di dalam film ini. Godzilla versi reboot ini memiliki beberapa elemen yang mengambil dari elemen Godzilla versi Jepang yang lama, termasuk di antaranya desain monster dan suara raungan khasnya. Melihat seberapa besar bentuk monster raksasa ini, maka dapat ditebak pula bahwa kehancuran yang dibuatnya juga tidak akan kalah masifnya. Di dalam film, penonton bisa melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa kengerian dan teror yang dapat dilakukan oleh para monster raksasa ini terhadap sebuah kota yang mereka “kunjungi”.
godzilla-2014-prod-cap-3
Perkembangan cerita dari film Godzilla mungkin akan terasa cukup dangkal karena alur yang cenderung pelan dan naik turun. Para penonton yang mengharapkan banyak adegan pertarungan Godzilla melawan MUTO tersebut mungkin harus sedikit menurunkan ekspektasi tersebut karena porsi yang diberikan sepanjang film berlangsung tidaklah sebanyak yang diduga. Walau begitu, alur cerita dan perkembangan karakter manusia cukup kuat untuk bisa mendukung sisi emosional dari film ini, terutama perkembangan yang terjadi pada para tokoh yang menjadi sorotan utama di dalamnya.
Dengan menonton film Godzilla versi reboot ini, penonton pun disajikan sebuah film monster ala Jepang yang, untuk sebagian penikmatnya, mampu memberikan kesan klasik dan penyegar dari film-film Godzilla sebelumnya. Jika Anda adalah penikmat film monster, tentu saja film Godzilla (2014) ini tidak boleh Anda lewatkan begitu saja.
godzilla 04
Tanggal Rilis: 15 Mei 2014 (Indonesia)
Durasi: 123 menit
Genre: Science Fiction, Monster Film
Sutradara: Gareth Edwards
Pemain: Aaron Taylor-Johnson, Ken Watanabe, Elizabeth Olsen, Juliette Binoche, Sally Hawkins, David Strathairn, Bryan Cranston
Studio: Warner Bros Pictures, Legendary Pictures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar